Minggu, 15 Mei 2011

 New York: Persaingan antara Facebook dan Google semakin panas. Setelah sebelumnya bertarung untuk mendapatkan Skype, kini dua perusahaan raksasa teknologi dunia maya itu kembali berseteru. Facebook dilaporkan telah menyewa sebuah perusahaan public relations (PR) untuk menyebarkan cerita anti-Google kepada pers Amerika Serikat. Perusahaan dimaksud adalah Burson-Marsteller, milik WPP.


Eksekutif Burson-Marsteller mendekati blogger ternama Christopher Soghoian yang mendesaknya untuk menyelidiki kebijakan privasi Google. Sebagai imbalannya, Soghoian akan mendapatkan akses ke situs berita berpengaruh seperti The Huffington Post dan The Washington Post.

Namun, kabar tersebut dibantah pengelola Facebook. Mereka berdalih bahwa mereka menyewa Burson-Marsteller untuk mendorong penyelidikan mengenai cara layanan terbaru Google, Social Circle, mampu mengumpulkan dan menggunakan data para penggunanya.

Dan Lyons, penulis untuk The Daily Best menemukan bukti bahwa Facebook menyewa perusahaan PR tersebut. Facebook kemudian mengakui hal itu kepada Lyons.

Lyons menulis: "Dihadapkan dengan bukti, juru bicara Facebook membenarkan hal itu dengan dua alasan. Pertama, Google diyakini mengungkap masalah privasi pengguna Facebook. Kedua, terkait upaya Google menggunakan data jejaring sosialnya menyongsong diluncurkan jejaring sosial versi Google. Seperti kasus mata-mata dalam Perang Dingin, kasus tersebut tumbuh akibat persaingan Google dan Facebook."

Persaingan tersebut telah banyak mendapat perhatan dari para ahli. "Jika Anda berusaha untuk menjatuhkan lawan dengan menyebarkan isu-isu negatif (black mail), maka Anda hanyalah memperpanjang konflik. Ketika Facebook dan Google terjerumus dalam sebuah persaingan, maka siapa pun yang dianggap publik sebagai pihak yang menyakiti pasti akan kehilangan pamornya," kata Larry L. Smith, pakar manajemen krisis.

0 komentar:

Posting Komentar